Orang Indo masa kini Orang_Indo

Semenjak Orde Baru, orang Eropah-Indonesia di Indonesia hanya merupakan bagian yang sangat kecil dari penduduk Indonesia. Peraturan imigrasi yang ketat, praktis tidak memungkinkan masuknya orang Eropah ke Indonesia tanpa melalui naturalisasi yang memakan waktu bertahun-tahun. Secara kultural mereka biasanya terserap ke dalam budaya kosmopolitan Jakarta, atau budaya lokal tempat mereka tinggal. Mereka dapat dikatakan bukan merupakan subkultur yang khas di Indonesia.

Keadaan yang agak berbeda terjadi di Belanda. Badan statistik Belanda, CBS, pada tahun 1990 mencatat 472.600 orang penduduk Belanda memiliki keturunan Indonesia, 187.700 di antaranya lahir di Hindia Belanda/Indonesia. Menurut laporan demografi tahun 2003, pada tahun 2001 tercatat 458.000 orang yang merupakan generasi pertama dan kedua keturunan Hindia Belanda. Di Belanda mereka merupakan kelompok minoritas yang signifikan dan memiliki kekhasan budaya tersendiri. Secara statistik mereka masih dipisahkan dan dianggap sebagai kelompok minoritas terbesar, sekaligus sebagai kelompok minoritas yang paling terintegrasi.[20] Festival tahunan Pasar Malam Besar merupakan kegiatan besar dari masyarakat Eropah-Indonesia di Belanda. Krancher, seorang warga negara AS keturunan Eropah-Indonesia yang pernah menetap di Indonesia mencatat secara kritis adanya "kebangkitan kembali" pada generasi ketiga keturunan kaum Indo di Belanda.[21]

Keturunan Eropah-Indonesia juga tersebar di seluruh dunia, baik langsung dari Indonesia atau pun dari Belanda. Banyak di antara mereka tinggal di Amerika Serikat, Kanada, atau Inggris. Beberapa di antaranya menjadi orang yang cukup terkemuka.

Masa depan

Banyak kalangan memperkirakan bahwa Eropah-Indonesia sebagai etnik dengan ciri-ciri khas tersendiri akan menghilang, bahkan dari kalangan mereka sendiri. Penyebab yang paling jelas adalah karena tidak ada lagi dorongan untuk menjaga warisan gaya hidup mereka. Kalangan muda pada umumnya cenderung menyerap budaya barat, yang memang sejak awal menjadi orientasi mayoritas orang Indo[17]. Di Indonesia, budaya Indo memudar karena kalangan generasi muda telah menjadi bagian utuh dari masyarakat modern Indonesia bahkan dapat dikatakan sedikit banyak turut membentuk budaya khas Indonesia. Tokoh kemerdekaan Indonesia, Sutan Sjahrir, pernah menyinggung nasib orang Indo di Indonesia pascakemerdekaan:

"...posisi kaum Indo ... dalam masyarakat kolonial kita ini telah berubah. Seiring berjalannya waktu, kaum Indo secara perlahan-lahan menjadi orang Indonesia, atau dapat pula dikatakan bahwa orang Indonesia secara bertahap mencapai taraf yang sama dengan orang Indo. Perubahan yang terjadi dalam proses transformasi di dalam masyarakat kita ini pertama-tama menempatkan kaum Indo dalam posisi yang menguntungkan, dan sekarang proses yang sama mengambil keuntungan itu. Bahkan jika mereka mempertahankan status keeropaan mereka berdasarkan hukum, mereka tetap akan sejajar dengan orang Indonesia, karena semakin lama akan lebih banyak orang Indonesia yang terdidik daripada orang Indo. Posisi yang menguntungkan mereka kehilangan landasan sosialnya, dan sebagai hasilnya posisi itu akan lenyap." (Sutan Sjahrir, 1937)[22]

Rujukan

WikiPedia: Orang_Indo http://www.asaa2000.unimelb.edu.au/papers/wiseman.... http://www.asaa2000.unimelb.edu.au/papers/wiseman.... http://www.aboutbatik.com/backtobatik.php http://www.latimesmagazine.com/2011/02/the-long-wa... http://link.springer.com/article/10.1007/BF0303221... http://dispatch.opac.d-nb.de/DB=1.1/LNG=EN/CMD?ACT... http://prpm.dbp.gov.my/ http://prpm.dbp.gov.my/Cari1?keyword=contoh&d=3762... http://www.kiemnet.nl/nieuws/2006/04/Indische-Nede... http://www.nidi.knaw.nl/Content/NIDI/output/report...